Pilihan Bisnis Cerdas : Melirik Peluang Penghasilan dari Produk Kebutuhan Sehari-Hari
Temukan inspirasi memanfaatkan kebutuhan yang pasti digunakan sehari-hari jadi penghasilan rutin bulanan. Pengalaman pribadi yang mengantarkan seorang ibu rumah tangga yang kehilangan penghasilan karena berhenti bekerja, kembali bisa membangun karir dalam sebuah industri dengan penghasilan bahkan jauh lebih besar dari gaji kantor sebelumnya, hanya dari rumah.
BISNIS ORIFLAMEKEPING KENANGAN
10/15/20254 min baca


Berawal Dari Modal Yang Sedikit
Ingatan saya kembali ke masa itu — masa di mana hari-hari di rumah terasa panjang, sementara isi dompet pribadi sering terasa pendek. Bukan karena rezeki keluarga kurang; alhamdulillah, kami sudah punya rumah tempat berteduh, mobil untuk bepergian, dan hidup yang cukup untuk pamngan serta sandang. Tapi di balik kecukupan itu, ada ruang kosong kecil di hati saya — ruang yang ingin bebas memberi tanpa menghitung, ingin sedikit membalas pada orang tua, membantu yang pantas dibantu, atau sekadar memanjakan diri tanpa rasa sungkan. Saat itu, satu-satunya hal yang masih harus ditimbang-timbang hanyalah dana untuk liburan. Apalagi liburan ke luar negeri — masih sebatas angan yang sesekali mampir di kepala, lalu saya simpan lagi dengan senyum kecil, sembari berkata: “Nanti, insyaAllah, akan tiba juga waktunya.”
Sebuah desktop lawas di garasi yang disulap jadi ruang kerja menjadi saksi diam — benda yang lebih sering dipakai bermain gim, hal yang bagi saya kurang menarik. Bukan berfikir gim sesuatu yang buruk, bukan. Tapi saya kurang betah berlama-lama duduk seperti orang main gim. Belakangan itu, pikiran saya terus berputar: bagaimana caranya punya penghasilan lagi seperti dulu saat masih bekerja, tapi kali ini tanpa harus meninggalkan rumah?
Maka suatu sore, dengan semangat kecil yang menyala, saya duduk di depan desktop itu. Jari-jari saya mengetikkan kata kunci sederhana: “Peluang kerja di rumah.” Hasil pencarian membawa saya ke sebuah situs bernama DUNIA IBU. Di sana, mata saya terpaku pada sebuah banner bertuliskan “Peluang penghasilan untuk ibu rumah tangga.”
Woh! Hati saya bergetar. Seolah semesta menjawab gumam yang selama ini hanya berputar di kepala.
Tanpa banyak pikir, saya klik. Saya baca, pelajari, dan akhirnya — daftar. Biaya daftarnya di tahun 2008 itu hanya dua puluh sembilan ribu rupiah. Sebokek-bokeknya saya waktu itu, angka itu masih bisa saya jangkau. Dan yang lebih penting: rasanya menarik sekali, karena saat hati sudah bulat ingin memulai, tak ada harga yang terlalu mahal untuk sebuah langkah pertama.
Saya ingin punya karier lagi. Karier yang mungkin tak besar di mata dunia, tapi cukup untuk membuat saya merasa hidup, merasa berarti. Dan meski mungkin hanya saya sendiri yang bangga, tak apa. Resmilah saya punya bisnis saat itu dan punya sebutan - Oriflame Entrepreneur.
Oriflame Dulu & Masa Kini
Meskipun dulu Oriflame bisa juga dikerjakan secara online, beberapa proses kerja bisnisnya masih banyak perlu aktifitas offline seperti ambil belanjaan ke cabang untuk proses yang lebih cepat. Laporan bisnis dan jaringan yang perlu di print dan alat printnya ada di cabang— sebuah komputer dan printer yang terhubung dengan sistem Oriflame cabang. Belum bisa diakses langsung dari sistem masing-masing member Oriflame seperti saat ini.
Jadi biaya bisnis Oriflame jaman dulu dipastikan lebih tinggi dibanding masa sekarang yang semua serba online bisa diakses realtime darimanapun, tentu asal terhubung dengan internet. Jaman dulu hanya ada satu tipe kememberan yang harus bayar biaya daftar meski murah. Sekarang, Oriflame memberi peluang sesuai kebutuhan calon member.
Pilihan Mulai Oriflame Masa Kini
Jadi Member/Affiliate
Ini peluang untuk yang ingin membeli produk Oriflame saja. Berbelanja jadi mudah dengan membuat akun. Akun ini semudah sign-up seperti akun Shopee. Setiap belanja tinggal login ke akun sendiri dan selalu dapat potongan belanja 15% selain bisa nambahin komisi dengan program Affiliate Oriflame.
Jadi Brand Partner
Khusuzon buat yang memang ingin dapatkan penghasilan rutin. Dengan membangun jaringan pemakai dan pebisnis Oriflame, peluang yang ini berpotensi menghasillkan pendapatn bulanan mulai dari jutaan, puluhan juta hingga ratusan juta sebulan serta benefit lainnya.
Konsep Bisnis Sederhana Membuat Modal Kecil dan Fleksibel
Cocok dengan bisnis Oriflame karena 2 alasan ini :
Modal Kecil.
Konsep sederhana bisnis Oriflame hanya membangun jaringan pemakai produk atau penjual produk. Hiitung-hitung hanya mengalihkan pemakaian produk yang dipakai di rumah dengan produk Oriflame. Saya pakai sabun mandi, shampoo, conditioner, body lotion, skincare, warna kosmetik. Semua tinggal pakai yang dijual di toko saya sendiri. Dengan jadi pebisnis Oriflame, ini sama saja saya punya pabrik kosmetik dan kebutuhan harian sendiri. Selain itu, saya bisa mengajak siapa saja alihkan kebutuhan rumahnya dengan emmbeli produk Oriflame dari saya. Dan untuk membuat omset yang besar, saya ajak orang-orang bergabung dan melakukan hal yang sederhana seperti saya. Udah, gitu aja konsepnya.
Flesibel
Pas sekali dengan kondisi maunya cuan dari rumah aja, manfaatin internet yang ada (kerja online).
Kilas Balik
Tujuh belas tahun yang lalu, saya memulai bisnis Oriflame — bukan karena iseng, bukan pula sekadar coba-coba. Sejak awal, niat saya bulat: ingin benar-benar menjadikannya jalan baru dalam hidup. Perjalanan itu tentu tak selalu mulus; jatuh bangun sudah jadi bagian dari cerita. Tapi alhamdulillah, lebih sering saya mampu bangkit daripada terjatuh terlalu lama.
Tak semua kisahnya indah — ada lelah, ada luka, ada air mata yang tak perlu orang tahu. Tapi di antara semuanya, selalu ada rasa syukur yang tumbuh pelan-pelan, menguatkan setiap langkah.
Saya masih ingat bonus pertama yang saya terima, Februari 2008. Jumlahnya hanya empat puluh dua ribu rupiah. Kecil, mungkin bagi sebagian orang tak berarti. Tapi bagi saya, angka itu seperti tanda kecil dari langit — bukti bahwa usaha saya mulai berbuah. Mental yang sudah terlatih oleh dunia kerja kantoran, terbiasa mengejar target dan tanggung jawab, membuat saya tak ciut oleh angka itu.
Empat tahun kemudian, angka yang dulu hanya empat puluh dua ribu, berubah menjadi empat puluh dua juta rupiah. Ditambah sebuah Honda CR-V baru, cash award dengan total seratus dua belas juta rupiah, dan pencapaian yang dulu hanya berani saya bayangkan: jalan-jalan ke luar negeri secara gratis.
Dari sebuah niat sederhana, lahirlah perjalanan panjang yang penuh warna. Dan setiap kali saya menoleh ke belakang, saya selalu berbisik dalam hati:
Syukurlah, dulu dan hingga saya menulis ini, saya tidak pernah menyerah.